Proses pembentukan kelompok yang keempat adalah, tahap performing yaitu tahap terjalinnya kerjasama antar kelompok berikut penjelasannya ..
IV. Tahap Performing : Bekerja Bersama Dalam Kelompok
Percobaan Norman Triplett (1897) tentang fasilitasi sosial yaitu situasi dimana kehadiran orang lain akan meningkatkan kinerja seseorang.
a. Coaction Paradigm
Beberapa orang melakukan tugas dan ditempat yang sama, tetapi tidak saling berinteraksi, misalnya : Pelaksaanaan UTS disuatu kelas
b. Audience Paradigm (passive spectators)
Kehadiran oranglain justru menghambat kinerja, misalnya : menghapal pelajaran ditengah orang banyak.
Penelitian Robert Zajonc :
• Respon Dominan
Fasilitasi sosial yang ada meningkatkan kinerja seseorang, maka respon dominan itu sesuai.
• Respon nondominan
Fasilitasu sosial yang ada menurunkan kinerja seseorang, maka respon dominan itu tidak sesuai.
Sebenarnya apa penyebab fasilitasi sosial itu ?, ada tiga penyebab antara lain; adanya dorongan, kekhawatiran akan penilaian (evaluasi) oranglain, distraksi (perhatian yang terpecah).
Performance dalam kelompok yang berinteraksi
Tipologi tugas dari Stainer didasarkan pada kombinasi antara :
• Jenis – jenis tugas yang dapat dibagi
• Jenis – jenis hasil yang diinginkan
• Prosedur – prosedur individu dalam member masukan
Memprediksi Performance kelompok
Klasifikasi tugas penting karena :
• Tipe – tipe tugas yang berbeda – beda memerlukan sumber daya yang berbeda pula
• Jika anggota kelompok mempunyai sumberdaya tersebut maka pastilah akan sukses.
Tipologi tugas menurut Steiner :
1. Divisible : Subtugas dapat dibagi-bagi kepada beberapa anggota.
2. Unitary VS Divisible : Satu tugas hanya dikerjakan satu orang saja
3. Maximazing : Yang diutamakan adalah produk atau kuantitas maximal
4. Optimazing : Yang terutama adalah kinerja atau kualitas optimum
5. Additive : Adanya penambahan input individual untuk menghasilkan produk kelompok
6. Compensatory : Rata – rata penilaian individu untuk menghasilkan produk kelompok
7. Disjunctive : Kelompok harus mempunyai satu jawaban spesifik terhadap tipe masalah ya atau tidak.
8. Conjuctive : Semua anggota harus melakukan tindakan yang spesifik sebelum tugas selesai dengan sempurna
9. Discretionary : Jika anggota bebas memilih, metode mana yang disukainya dengan mengkombinasikan input individualnya.
Bagaimana kita dapat meningkatkan performance kelompok dapat dengan 3 macam proses yaitu ; proses komunikasi, proses perencanaan (strategi-strategi kinerja), prosedur-prosedur khusus.
a. Brainstorming, terdapat 4 syarat utama :
• Expressiveness : Bebas mengekspresikan apa saja yang ada dalam benak kita
• Nonevaluative : Tidak ada pendapar yang baik atau buruk, semua pendapat berharga
• Quantity : Semakin banyak ide, semakin kreatif
• Building : Ide – ide yang disampaikan seperti puzzle (ide-ide tersebut masih kasar, harus disusun dulu)
b. Nominal Group Technique (NGT)
Pemimpin memberikan permasalahan ke forum lalu ditulis di whiteboard. Setiap orang disuruh maju ke whiteboard untuk menuliskan gagasan lalu dipilih yang terbaik.
c. Delphi Technique
Pemimpin membuat kuesioner, anggota diminta mengisi kuesioner tersebut. Setelah diisi dikembalikan pada pemimpin, kemudian dikembalikan lagi pada angora, demikian terus-menerus sampai dapat ditemukan solusi terbik.
d. Synectics
Bentuk spasial dari brainstorming. Kita diminta untuk dapat berpikir lebih kreatif sehingga dapat memunculkan ide – ide yang variatif.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Minggu, 31 Oktober 2010
PROSES DASAR DALAM KELOMPOK : Tahap Norming
Proses pembentukan kelompok yang ketiga adalah, tahap norming yaitu tahap pembentukkan struktur kelompok yang terdiri dari role (peran), norm (norma), interactions (hubungan antar anggota). Berikut penjelasannya ..
a. Peran (role)
Peran (role) merupakan perilaku yang biasanya ditampilkan orang sebagai anggota kelompok yang menyediakan basis harapan berkaitan dengan perilaku orang dalam posisi yang bervariasi dalam kelompok.
Perbedaan peran :
• Task Roles : Tugas
• Sociomemotional roles : Sosioemosi
Teori 3 dimensi peran :
a. Dominance – submission
b. Friendly – unfriendly
c. Instrumentally controlled – emotionally eupressive
Konflik peran :
• Interrole : Konflik antara 2 / lebih peran yang dijalani oleh 1 orang.
• Intrarole : Konflik antara peran 1 orang dengan peran orang lain.
b. Norma (norm)
Norma (norm) merupakan aturan-aturan yang menggambarkan tindakan-tindakan yang seharusnya diambil oleh anggota kelompok.
c. Hubungan antar anggota
Otoritas, hubungan ketertarikan, hubungan komunikasi.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
a. Peran (role)
Peran (role) merupakan perilaku yang biasanya ditampilkan orang sebagai anggota kelompok yang menyediakan basis harapan berkaitan dengan perilaku orang dalam posisi yang bervariasi dalam kelompok.
Perbedaan peran :
• Task Roles : Tugas
• Sociomemotional roles : Sosioemosi
Teori 3 dimensi peran :
a. Dominance – submission
b. Friendly – unfriendly
c. Instrumentally controlled – emotionally eupressive
Konflik peran :
• Interrole : Konflik antara 2 / lebih peran yang dijalani oleh 1 orang.
• Intrarole : Konflik antara peran 1 orang dengan peran orang lain.
b. Norma (norm)
Norma (norm) merupakan aturan-aturan yang menggambarkan tindakan-tindakan yang seharusnya diambil oleh anggota kelompok.
c. Hubungan antar anggota
Otoritas, hubungan ketertarikan, hubungan komunikasi.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
PROSES DASAR DALAM KELOMPOK : Tahap Storming
Proses dasar dalam kelompok selanjutnya adalah Tahap Storming yang berarti tahap konflik dalam kelompok.
2. Tahap Storming : Konflik dalam kelompok
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata – kata, emosi dan tindakan.
Berikut adalah tahap-tahap perkembanganh konflik ..
Disagreement – Confrotation – Escalation – Deescalation – Conflict Resolution.
A. Disagreement
• Apakah benar – benar ada atau sekedar kesalahpahaman.
• Apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri.
• Jika benar – benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor.
B. Confrotation
• Dua orang / lebih yang terlibat pertentangan.
C. Escalation
• Pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik.
D. Deescalation
• Berkurang atau menurunnya konflik.
• Anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat.
E. Conflict Resolution
• Tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas dengan hasilnya.
Sebenarnya apa penyebab konflik itu ?
Ada 3 penyebab konflik secara umum yaitu, Interdependence, Influence strategies, Misunderstanding / Misperception. Berikut penjelasannya ..
a. Interdependence
Sebenarnya tidak semya interdependence menyebabkan konflik, jika :
i) Ada kerjasama antar anggota dalam interdepence sehingga konflik dapat menurun.
ii) Ada kompetisi antar anggota dalam interdepence sehingga konflik meningkat.
b. Influence Strategies
Strategi – strategi untuk dapat memengaruhi oranglain, anacaman, hukuman dan negative reinforcement yang dapat meningkatkan konflik,
c. Misunderstanding dan Misperception.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
2. Tahap Storming : Konflik dalam kelompok
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata – kata, emosi dan tindakan.
Berikut adalah tahap-tahap perkembanganh konflik ..
Disagreement – Confrotation – Escalation – Deescalation – Conflict Resolution.
A. Disagreement
• Apakah benar – benar ada atau sekedar kesalahpahaman.
• Apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri.
• Jika benar – benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor.
B. Confrotation
• Dua orang / lebih yang terlibat pertentangan.
C. Escalation
• Pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik.
D. Deescalation
• Berkurang atau menurunnya konflik.
• Anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat.
E. Conflict Resolution
• Tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas dengan hasilnya.
Sebenarnya apa penyebab konflik itu ?
Ada 3 penyebab konflik secara umum yaitu, Interdependence, Influence strategies, Misunderstanding / Misperception. Berikut penjelasannya ..
a. Interdependence
Sebenarnya tidak semya interdependence menyebabkan konflik, jika :
i) Ada kerjasama antar anggota dalam interdepence sehingga konflik dapat menurun.
ii) Ada kompetisi antar anggota dalam interdepence sehingga konflik meningkat.
b. Influence Strategies
Strategi – strategi untuk dapat memengaruhi oranglain, anacaman, hukuman dan negative reinforcement yang dapat meningkatkan konflik,
c. Misunderstanding dan Misperception.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
PROSES DASAR DALAM KELOMPOK
Mengutip tulisan yang dibuat oleh Ibu Kiara Innata Arishanti, Spsi didalam Handout Psikologi Kelompok, terdapat empat tahap didalam proses dasar dalam suatu kelompok yaitu ; tahap forming, tahap storming, tahap norming dan tahap performing.
Pertama saya akan coba jabarkan tentang tahap norming ..
1. Tahap Norming
I. Pandangan Psikoanalisis
Menurut Freud, orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu,
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu :
a. Identifikasi
Energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan oranglain (orangtua) sebagai model egonya atau disebut juga dengan Ego Ideal. Penerimaan orangtua sebagai obyek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
b. Transferen
Bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur yang otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.
II. Pandangan Sosiobologi
• Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
• Berdasarkan teori evolusi Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan cultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi,
III. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
Menurut Leon Festinger, setiap orang membtuhkan oranglain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari oranglain. Indivoidu membandingkan diri mereka dengan oranglain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka – apakah benar, valid dan sesuai.
IV. Pandangan Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. Reward
2. Cost
Minimal principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar-besarnya dan mengurangi biaya yang sekecil-kecilnya).
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Pertama saya akan coba jabarkan tentang tahap norming ..
1. Tahap Norming
I. Pandangan Psikoanalisis
Menurut Freud, orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu,
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu :
a. Identifikasi
Energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan oranglain (orangtua) sebagai model egonya atau disebut juga dengan Ego Ideal. Penerimaan orangtua sebagai obyek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
b. Transferen
Bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur yang otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.
II. Pandangan Sosiobologi
• Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
• Berdasarkan teori evolusi Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan cultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi,
III. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
Menurut Leon Festinger, setiap orang membtuhkan oranglain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari oranglain. Indivoidu membandingkan diri mereka dengan oranglain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka – apakah benar, valid dan sesuai.
IV. Pandangan Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. Reward
2. Cost
Minimal principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar-besarnya dan mengurangi biaya yang sekecil-kecilnya).
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Minggu, 24 Oktober 2010
Individu Dalam Massa
• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional, menurut secara membabi buta pada pemimpin.
• Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan – agresi.
Teori Frustasi-agresi dari Fuller-Miller mengemukakan bahwa,
• Agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa.
• Kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis secara ringan sehingga pertimbangan kritis akan hilang.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
• Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan – agresi.
Teori Frustasi-agresi dari Fuller-Miller mengemukakan bahwa,
• Agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa.
• Kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis secara ringan sehingga pertimbangan kritis akan hilang.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Sabtu, 23 Oktober 2010
Proses Dinamika Gerakan Massa
Ada empat tahap proses dinamika Gerakan Massa yaitu,
Pemusatan perhatian – Penciptaan suasana kebersamaan – Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa – Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Pemusatan perhatian – Penciptaan suasana kebersamaan – Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa – Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
PENYEBAB GERAKAN MASSA
Sebenarnya apa yang menyebabkan Gerakan Massa itu ?. Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang pada dasarnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan dengan baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.
Salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Freud bahwa stuktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian yaitu das es atau ID yaitu berupa dorongan-dorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau EGO, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau SUPEREGO, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baikburuk.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman-pedoman yang membatasi gerakan ataupun perilaku anggota masyarakat. Dengan adanya norma-norma itu sebagai anggota masyarakat yang baik tidak dapat berbuat seenaknya. Ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah dasar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang tidak cukup baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, salah satu bentuk adalah keadaan didalam massa.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Freud bahwa stuktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian yaitu das es atau ID yaitu berupa dorongan-dorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau EGO, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau SUPEREGO, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baikburuk.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman-pedoman yang membatasi gerakan ataupun perilaku anggota masyarakat. Dengan adanya norma-norma itu sebagai anggota masyarakat yang baik tidak dapat berbuat seenaknya. Ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah dasar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang tidak cukup baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, salah satu bentuk adalah keadaan didalam massa.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Tiga Jenis Gerakan Massa
Ada tiga jenis Gerakan Massa (Danzigers) antara lain ..
1. Gerakan Massa Progresif
Merombak norma lama, membentuk norma baru.
2. Gerakan Massa Status Quo
Mempertahankan norma lama (konservatif).
3. Gerakan Massa Reaksioner
Orang yang bersikap untung-untungan.
Lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
1. Gerakan Massa Progresif
Merombak norma lama, membentuk norma baru.
2. Gerakan Massa Status Quo
Mempertahankan norma lama (konservatif).
3. Gerakan Massa Reaksioner
Orang yang bersikap untung-untungan.
Lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
MASSA AKTIF dan MASSA PASIF
Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal,dsb. Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakanbgi, yaitu :
• Adanya problem yang cukup serius
• Upaya penyelesaian problem yang tertunda
• Adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus diselesaikan
Faktor – faktor yang meyebabkan massa aktif :
• Perasaan tidak puas
Bertukar pikiran – Ide baru – Perbuatan yang selalu diulang – Jika sudah matang ‘massa’.
• Tekanan jiwa masyarakat
- Memuncak dan meledak
Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orang-orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola,dll.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
• Adanya problem yang cukup serius
• Upaya penyelesaian problem yang tertunda
• Adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus diselesaikan
Faktor – faktor yang meyebabkan massa aktif :
• Perasaan tidak puas
Bertukar pikiran – Ide baru – Perbuatan yang selalu diulang – Jika sudah matang ‘massa’.
• Tekanan jiwa masyarakat
- Memuncak dan meledak
Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orang-orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola,dll.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
MASSA ABSTRAK dan MASSA KONKRIT
Apa yang dimaksud dengan Massa Abstrak dan Massa Konkrit ?
Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif, dan tujuan.
Alasan timbul :
• Ada Kejadian Menarik
• Individu mendapat ancaman
• Kebutuhan tidak terpenuhi
Massa Konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri :
• Adanya kesatuan pikiran dan sikap
• Adanya ikatan batin dan persamaan norma
• Adanya struktur jelas
• Bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas
Perbedaannya antara Massa Abstrak dan Massa Konkrit adalah Massa Abstrak memiliki ego pribadi sedangkan Massa konkrit memiliki ego massa. Perbedaan selanjutnya adalah Massa Abstrak dapat tercermin dai diri pemimpinnya. Sedangkan, Massa konkrit kepentingannya masih kritis dan masih konkrit.
Massa Abstrak dan Masa Konkrit juga memiliki hubungan satu sama lain dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa konkrit dan sebaliknya massa konkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya massa abstrak bubar tanpa adanya bekas.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif, dan tujuan.
Alasan timbul :
• Ada Kejadian Menarik
• Individu mendapat ancaman
• Kebutuhan tidak terpenuhi
Massa Konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri :
• Adanya kesatuan pikiran dan sikap
• Adanya ikatan batin dan persamaan norma
• Adanya struktur jelas
• Bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas
Perbedaannya antara Massa Abstrak dan Massa Konkrit adalah Massa Abstrak memiliki ego pribadi sedangkan Massa konkrit memiliki ego massa. Perbedaan selanjutnya adalah Massa Abstrak dapat tercermin dai diri pemimpinnya. Sedangkan, Massa konkrit kepentingannya masih kritis dan masih konkrit.
Massa Abstrak dan Masa Konkrit juga memiliki hubungan satu sama lain dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa konkrit dan sebaliknya massa konkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya massa abstrak bubar tanpa adanya bekas.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Defenisi Psikologi Massa
Massa ?
Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.
Apa yang dimaksud dengan Psikologi Massa ?
Menurut Kamus Lengkap Psikologi, Psikologi Massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali.
Menurut Chaplin.1972 Psikologi Massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.
Apa yang dimaksud dengan Psikologi Massa ?
Menurut Kamus Lengkap Psikologi, Psikologi Massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali.
Menurut Chaplin.1972 Psikologi Massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Minggu, 17 Oktober 2010
Keuntungan masuk kelompok
Mengutip tulisan dari Handout Psikologi Kelompok tulisan Ibu Klara Innata, Spsi. Terdapat beberapa keuntungan masuk kelompok yaitu ;
1. Social Interaction
Adanya hubungan interaksi sosial yang terjadi didalam suatu kelompok.
2. Social Support
• Social Approval
• Belief Confirmation
Persetujuan dari lingkungan apa yang dilakukan seorang individu mendapat persetujuan dari kelompoknya.
3. Group Member Characteristic
• Competence
• Physical Attractiveness
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
1. Social Interaction
Adanya hubungan interaksi sosial yang terjadi didalam suatu kelompok.
2. Social Support
• Social Approval
• Belief Confirmation
Persetujuan dari lingkungan apa yang dilakukan seorang individu mendapat persetujuan dari kelompoknya.
3. Group Member Characteristic
• Competence
• Physical Attractiveness
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Kerugian Masuk Kelompok
Mengutip tulisan dari Handout Psikologi Kelompok tulisan Ibu Klara Innata, Spsi. Terdapat beberapa kerugian masuk kelompok yaitu ;
1. Primary Tension
2. Personal Investments – cth; adanya uang pendaftaran, terbuangnya waktu, terkurasnya tenaga, dll.
3. Social Rejection
4. Interference (Adanya campur tangan orang lain)
5. Reactance
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
1. Primary Tension
2. Personal Investments – cth; adanya uang pendaftaran, terbuangnya waktu, terkurasnya tenaga, dll.
3. Social Rejection
4. Interference (Adanya campur tangan orang lain)
5. Reactance
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Jenis – Jenis Kelompok
Mengutip tulisan dari Handout Psikologi Kelompok tulisan Ibu Klara Innata, Spsi. Terdapat beberapa keuntungan masuk kelompok yaitu ;
1. Social Interaction
Adanya hubungan interaksi sosial yang terjadi didalam suatu kelompok.
2. Social Support
• Social Approval
• Belief Confirmation
Persetujuan dari lingkungan apa yang dilakukan seorang individu mendapat persetujuan dari kelompoknya.
3. Group Member Characteristic
• Competence
• Physical Attractiveness
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
1. Social Interaction
Adanya hubungan interaksi sosial yang terjadi didalam suatu kelompok.
2. Social Support
• Social Approval
• Belief Confirmation
Persetujuan dari lingkungan apa yang dilakukan seorang individu mendapat persetujuan dari kelompoknya.
3. Group Member Characteristic
• Competence
• Physical Attractiveness
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Mengapa orang masuk dalam kelompok ?
Mengutip dari Handout Psikologi Kelompok dari Ibu Klara Innata, Spsi. Terdapat tiga pandangan alasan seorang individu masuk kedalam suatu kelompok.
Menurut Forsyth :
1. Pemuasan dari kebutuhan – kebutuhan psikologis. (misal: kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta).
2. Karena dapat meningkatkan ketahanan yang adaptif.
3. Karena individu tersebut membutuhkan informasi.
Menurut Shaw :
1. Adanya ketertarikan interpersonal.
2. Adanya aktifitas kelompok.
3. Adanya tujuan kelompok yang sesuai.
4. Adanya keanggotaan kelompok.
5. Efek instrumental dari keanggotaan kelompok (adanya kemudahan-kemudahan yang didapat dalam sebuah kelompok)
Menurut Robbins :
1. Membuat rasa aman ketika berada didalam kelompok.
2. Adanya status yang didapat dari kelompok.
3. Penghargaan diri.
4. Terbentuknya keterikatan didalam kelompok
5. Adanya kekuasaan yang didapat dari kelompok.
6. Pencapaian tujuan.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Menurut Forsyth :
1. Pemuasan dari kebutuhan – kebutuhan psikologis. (misal: kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta).
2. Karena dapat meningkatkan ketahanan yang adaptif.
3. Karena individu tersebut membutuhkan informasi.
Menurut Shaw :
1. Adanya ketertarikan interpersonal.
2. Adanya aktifitas kelompok.
3. Adanya tujuan kelompok yang sesuai.
4. Adanya keanggotaan kelompok.
5. Efek instrumental dari keanggotaan kelompok (adanya kemudahan-kemudahan yang didapat dalam sebuah kelompok)
Menurut Robbins :
1. Membuat rasa aman ketika berada didalam kelompok.
2. Adanya status yang didapat dari kelompok.
3. Penghargaan diri.
4. Terbentuknya keterikatan didalam kelompok
5. Adanya kekuasaan yang didapat dari kelompok.
6. Pencapaian tujuan.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Jenis – Jenis Kelompok
Mengutip tulisan dari Handout Psikologi Kelompok tulisan Ibu Klara Innata, Spsi. Terdapat 4 jenis kelompok secara umum.
1. Dyad : Suatu kelompok yang terdiri dari dua orang.
Cth : Pasangan suami – istri.
2. Kelompok kecil : Suatu kelompok primer dimana terjadi komunikasi secara langsung atau face
to face. Kelompok ini saling tergantung satu sama lain dan terdapat suatu identitas kelompok yang kuat.
Cth : Suatu Keluarga.
3. Organisasi : Sekelompok orang yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama dan memiliki
susunan struktur yang jelas.
Cth : Susunan staff kantor.
4. Massa : Sekelompok orang yang memiliki visi dan misi yang sifatnya temporer,
mempunyai tujuan yang sama dan tidak memiliki struktur yang jelas.
Cth : Massa Pengunjuk Rasa.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
1. Dyad : Suatu kelompok yang terdiri dari dua orang.
Cth : Pasangan suami – istri.
2. Kelompok kecil : Suatu kelompok primer dimana terjadi komunikasi secara langsung atau face
to face. Kelompok ini saling tergantung satu sama lain dan terdapat suatu identitas kelompok yang kuat.
Cth : Suatu Keluarga.
3. Organisasi : Sekelompok orang yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama dan memiliki
susunan struktur yang jelas.
Cth : Susunan staff kantor.
4. Massa : Sekelompok orang yang memiliki visi dan misi yang sifatnya temporer,
mempunyai tujuan yang sama dan tidak memiliki struktur yang jelas.
Cth : Massa Pengunjuk Rasa.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Minggu, 10 Oktober 2010
FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientation)
Mengutip Handout Psikologi Kelompok yang ditulis oleh Teori 3 dimensi hubungan interpersonal dari William C Schultz, yaitu :
1. Need Of Inclusion (perasaan sebagai anggota dari suatu kelompok)
Undersocial
Social
Oversocial
2. Need Of Control
Abdicat
Democrat
Autocrat
3. Need Of Affection
Underpersonal
Personal
Overpersonal
JENIS – JENIS KELOMPOK
1. Dyad suatu kelompok yang terdiri dari dua orang.
2. Kelompok Kecil yaitu suatu kelompok primer dimana terjadi face to face, saling tergantung, ada identitas kelompok yang sangat kuat.
3. Organisasi yaitu suatu sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan struktur yang sangat jelas.
4. Massa yaitu sifat yang temporer, mempunyai tujuan yang sama, dan tidak berstruktur.
1. Need Of Inclusion (perasaan sebagai anggota dari suatu kelompok)
Undersocial
Social
Oversocial
2. Need Of Control
Abdicat
Democrat
Autocrat
3. Need Of Affection
Underpersonal
Personal
Overpersonal
JENIS – JENIS KELOMPOK
1. Dyad suatu kelompok yang terdiri dari dua orang.
2. Kelompok Kecil yaitu suatu kelompok primer dimana terjadi face to face, saling tergantung, ada identitas kelompok yang sangat kuat.
3. Organisasi yaitu suatu sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan struktur yang sangat jelas.
4. Massa yaitu sifat yang temporer, mempunyai tujuan yang sama, dan tidak berstruktur.
Sabtu, 09 Oktober 2010
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Kelompok
Mengutip tulisan yang ditulis oleh Ibu Klara Innata. Spsi didalam tulisannya di Handout Psikologi Kelompok terdapat dua macam faktor yang mempengaruhi efektifitas kelompok ..
a. Faktor Situasional : Karakteristik Kelompok
1) Ukuran Kelompok : Kelompok yang dapat berfungsi secara efektif lebih baik terdiri dari 5 orang saja menurut Hare, 1952.
2) Jaringan Komunikasi yang efektif sebaiknya berbentuk roda, rantai. Y, lingkaran, dan bintang.
3) Kohesifitas Kelompok yaitu suatu kekuatan yang mendorong tiap – tiap anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok (Collins & Raven, 1964).
Menurut Mcdavid & Harori (1964), kohesi kelompok diukur dari :
• Ketertarikan satu sama lain secara interpersonal.
• Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok.
• Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas kebutuhan anggotanya.
4) Kepemimpinan yaitu komunikasi yang secara postif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok (Cragan & Wright, 1980)
b. Faktor Personal : Karakteristik Anggota Kelompok
Menurut (Cragan & Wright) ada dua dimensi interpersonal, yaitu :
1) Proses Interpersonal antara lain mencakup; Keterbukaan, percaya dan simpati.
2) Kebutuhan Interpersonal menurut William C Schultz (FIRO) antara lain mencakup; inklusi, kontrol dan afeksi.
a. Faktor Situasional : Karakteristik Kelompok
1) Ukuran Kelompok : Kelompok yang dapat berfungsi secara efektif lebih baik terdiri dari 5 orang saja menurut Hare, 1952.
2) Jaringan Komunikasi yang efektif sebaiknya berbentuk roda, rantai. Y, lingkaran, dan bintang.
3) Kohesifitas Kelompok yaitu suatu kekuatan yang mendorong tiap – tiap anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok (Collins & Raven, 1964).
Menurut Mcdavid & Harori (1964), kohesi kelompok diukur dari :
• Ketertarikan satu sama lain secara interpersonal.
• Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok.
• Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas kebutuhan anggotanya.
4) Kepemimpinan yaitu komunikasi yang secara postif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok (Cragan & Wright, 1980)
b. Faktor Personal : Karakteristik Anggota Kelompok
Menurut (Cragan & Wright) ada dua dimensi interpersonal, yaitu :
1) Proses Interpersonal antara lain mencakup; Keterbukaan, percaya dan simpati.
2) Kebutuhan Interpersonal menurut William C Schultz (FIRO) antara lain mencakup; inklusi, kontrol dan afeksi.
Karakteristik Kelompok
Karakteristik Kelompok sesuai dengan Handout Psikologi Kelompok yang ditulis oleh Ibu Klara Innata. Spsi dipengaruhi oleh 5 macam faktor antara lain ..
a. Interaksi antara lain mencakup interaksi fisik, interaksi verbal, interaksi nonverbal dan interaksi emosional.
b. Struktur yaitu suatu pola hubungan yang stabil yang terjadi antar anggota.
Role yang telah diharapkan dan sesorang yang telah menduduki
Norma yaitu suatu aturan yang mengidentifikasi atau mendeskiripsikan tentang suatu perilaku dengan tepat.
Relasi atau hubungan antar anggota.
c. Tujuan
Instrinsik (tujuan individual)
Ekstrinsik (tujuan bersama)
Faktor pemersatu paling kuat.
Dapat memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan dapat tercapai.
d. Groupness yang disebut juga dengan Entitavity (kesatuan) yang dimaksud dengan tingkatan dimana kesatuan kekuatan tunggal menjadi satu.
e. Ketergantungan dinamis.
a. Interaksi antara lain mencakup interaksi fisik, interaksi verbal, interaksi nonverbal dan interaksi emosional.
b. Struktur yaitu suatu pola hubungan yang stabil yang terjadi antar anggota.
Role yang telah diharapkan dan sesorang yang telah menduduki
Norma yaitu suatu aturan yang mengidentifikasi atau mendeskiripsikan tentang suatu perilaku dengan tepat.
Relasi atau hubungan antar anggota.
c. Tujuan
Instrinsik (tujuan individual)
Ekstrinsik (tujuan bersama)
Faktor pemersatu paling kuat.
Dapat memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan dapat tercapai.
d. Groupness yang disebut juga dengan Entitavity (kesatuan) yang dimaksud dengan tingkatan dimana kesatuan kekuatan tunggal menjadi satu.
e. Ketergantungan dinamis.
Pendekatan Terhadap Studi Tentang Kelompok
Menurut Ibu Klara Innata. Spsi didalm tulisan beliau dalam Handout Psikologi Kelompok, Pendekatan terhadap studi tentang kelompok dipengaruhi oleh 2 macam teori yaitu, Teori Sintalitas Kelompok dan Teori Prestasi. Berikut akan saya jelaskan apa yang dimaksud dengan Teori Sintalitas Kelompok dan Teori Prestasi ..
• Teori Sintalitas Kelompok (Catell, 1948, 1951)
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Sintalitas itu ?, Sintalitas adalah kepribadian suatu kelompok yang dibentuk dari kebersamaan, dinamika, temperamen dan kemampuan kelompok.
Dimensi Kelompok dalam Teori Sintalitas Kelompok dipengaruhi oleh 3 macam sifat – sifat yaitu..
a. Sifat – sifat Sintalitas yaitu pengaruh adanya kelompok sebagai suatu keseluruhan terhadap kelompok lain dan lingkungannya.
b. Sifat – sifat struktur kelompok yaitu hubungan yang terjadi antara anggota kelompok, perilaku kelompok dan pola organisasi kelompok.
Sifat – sifat populasi yaitu sifat – sifat yang menjadi sifat rata-rata anggota kelompok
Dinamika Sintalitas dalam Teori Sintalitas Kelompok juga dipengaruhi oleh 2 faktor penting yaitu..
a. Eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya.
b. Kelompok-kelompok biasanya saling overlapping, apa yang dimaksud dengan Overlapping ? (…)
• Teori Prestasi / Produktivitas Kelompok (Stoqdill,1956)
Teori Prestasi atau disebut juga dengan Teori Produktivitas kelompok dikembangkan dari 3 teori yang berbeda orientasi yaitu ..
a. Orientasi Penguat yaitu teori – teori tentang belajar.
b. Orientasi Lapangan yaitu teori – teori tentang interaksi.
c. Orientasi Kognitif yaitu teori – teori tentang harapan.
Teori Prestasi atau Teori Produktivitas Kelompok juga dipengaruhi oleh 3 macam factor yaitu..
a. Input dari Anggota yang terdiri dari : Interaksi, Performance dan Harapan (Kesediaan untuk
mendapatkan Penghargaan).
b. Variable Media yang terdiri dari : Fungsi struktur moral, Status struktur formal, Tanggung jawab struktur peran dan otoritas struktur peran.
c. Output (prestasi) yang terdiri dari : Produktivitas, Moril, dan Integrasi.
• Teori Sintalitas Kelompok (Catell, 1948, 1951)
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Sintalitas itu ?, Sintalitas adalah kepribadian suatu kelompok yang dibentuk dari kebersamaan, dinamika, temperamen dan kemampuan kelompok.
Dimensi Kelompok dalam Teori Sintalitas Kelompok dipengaruhi oleh 3 macam sifat – sifat yaitu..
a. Sifat – sifat Sintalitas yaitu pengaruh adanya kelompok sebagai suatu keseluruhan terhadap kelompok lain dan lingkungannya.
b. Sifat – sifat struktur kelompok yaitu hubungan yang terjadi antara anggota kelompok, perilaku kelompok dan pola organisasi kelompok.
Sifat – sifat populasi yaitu sifat – sifat yang menjadi sifat rata-rata anggota kelompok
Dinamika Sintalitas dalam Teori Sintalitas Kelompok juga dipengaruhi oleh 2 faktor penting yaitu..
a. Eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya.
b. Kelompok-kelompok biasanya saling overlapping, apa yang dimaksud dengan Overlapping ? (…)
• Teori Prestasi / Produktivitas Kelompok (Stoqdill,1956)
Teori Prestasi atau disebut juga dengan Teori Produktivitas kelompok dikembangkan dari 3 teori yang berbeda orientasi yaitu ..
a. Orientasi Penguat yaitu teori – teori tentang belajar.
b. Orientasi Lapangan yaitu teori – teori tentang interaksi.
c. Orientasi Kognitif yaitu teori – teori tentang harapan.
Teori Prestasi atau Teori Produktivitas Kelompok juga dipengaruhi oleh 3 macam factor yaitu..
a. Input dari Anggota yang terdiri dari : Interaksi, Performance dan Harapan (Kesediaan untuk
mendapatkan Penghargaan).
b. Variable Media yang terdiri dari : Fungsi struktur moral, Status struktur formal, Tanggung jawab struktur peran dan otoritas struktur peran.
c. Output (prestasi) yang terdiri dari : Produktivitas, Moril, dan Integrasi.
Sabtu, 02 Oktober 2010
Jenis – jenis Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial serta ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Terdapat 4 Jenis Kelompok Sosial antara lain :
Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi hubungan interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya: kelompok arisan
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Terdapat 4 Jenis Kelompok Sosial antara lain :
Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi hubungan interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya: kelompok arisan
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Dinamika Kelompok
Mengutip tulisan Ibu Klara Innata, Spsi didalam Handout Psikologi Kelompok, Tokoh yang mempopulerkanh istilah Dinamika Kelompok adalah Kurt Lewin, yaitu mengacu pada apa yang terjadi didalam situasi suatu kelompok. Lewin merupakan penganut Psikologi Gestalt menurutnya kelompok merupakan suatu Gestalt, yaitu sebuah konfigurasi yang mempunyai system kesatuan yang tidak dapat dipahami jika hanya merupakan suatu satuan.
B = f (P.E)
f : function
P : Personal
E : environment
Perilaku kelompok dapat dilihar dari interaksi karakter personal dan interaksi faktor – faktor lingkungan.
Menurut Kurt Lewin, syarat dinamika kelompok ada 3, yaitu :
1. Berawal dari level kelompok – level individu.
2. Fokus pada variable – variable yang ada saat ini.
3. Mewakili kekuatan yang ada dalam situasi kelompok.
Sedangkan, menurut Cartwright dan Zander (1968) dinamika kelompok merupakan bidang penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap kelaziman kelompok, hukum – hukum perkembangan dan hubungan dengan individu, kelompok lain dan institusi yang lebih besar.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
B = f (P.E)
f : function
P : Personal
E : environment
Perilaku kelompok dapat dilihar dari interaksi karakter personal dan interaksi faktor – faktor lingkungan.
Menurut Kurt Lewin, syarat dinamika kelompok ada 3, yaitu :
1. Berawal dari level kelompok – level individu.
2. Fokus pada variable – variable yang ada saat ini.
3. Mewakili kekuatan yang ada dalam situasi kelompok.
Sedangkan, menurut Cartwright dan Zander (1968) dinamika kelompok merupakan bidang penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap kelaziman kelompok, hukum – hukum perkembangan dan hubungan dengan individu, kelompok lain dan institusi yang lebih besar.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Orientasi Teoritis dalam Dinamika Kelompok
Menurut Ibu Klara Innata Arishanti, S.Psi didalam Handout Psikologi Kelompok, Efektivitas kelompok dipengaruhi oleh :
1. Tujuan - mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan
kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan
membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapaoinya.
2. Anggota harus mengkomunikasikan ide - ide dan perasaan.
3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
- Tanggung jawab.
- Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaanya.
- Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan).
- Meningkatkan kohesivitas kelompok.
4. Prosedur pengambilan keputusan - tepat dan fleksibel.
5. Kekuasaan dan pengaruh - keahlian kemampuan.
6. Konflik - kontroversi ide / opini.
Pemicu : Kebutuhan, Kelangkaan sumber daya (uang, kekuatan),
Persaingan.
Cara mengatasinya :
- Harus bernegosiasi (sama - sama puas dan tidak memperlemah).
- Kerjasama.
- Saling ketergantungan.
7. Kohesivitas meningkat
- Saling menyukai.
- Ingin terus menjadi anggota kelompok.
- Puas terhadap keanggotaan.
- Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah
- Merasakan adanya masalah.
- Mencari dan menetapkan solusi.
- Mengevaluasi efektivitas solusi.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok.
Universitas Gunadarma : Depok
Fungsi - fungsi dari Dinamika Kelompok
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain :
- Membentuk suatu kerjasama yang saling menguntungkan didalam mengatasi persoalan – persoalan .
- Memudahkan pekerjaan.
- Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga dapat selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian.
- Menciptakan suasana demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, saling berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
REFERENSI : www.wikipedia.co.id
Apa yang dimaksud dengan Dinamika Kelompok ?
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berarti suatu interaksi atau interdependensi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan yang ingin dicapai bersama – sama.
Berarti kita dapat menarik kesimpulan yang dimaksud dengan Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan yang berkaitan satu sama lain antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
REFERENSI : www.wikipedia.co.id
Apa perbedaan antara Psikologi Kelompok dan Psikologi Sosial ?
Perbedaan antara Psikologi Kelompok dan Psikologi Sosial akan saya coba kembangkan sesuai dengan Handout Psikologi Kelompok yang dibuat oleh Ibu Kiara Innata Arishanti, Spsi.
Perbedaan antara Psikologi Sosial dan Psikologi Kelompok antara lain ialah ..
PSIKOLOGI SOSIAL mempelajari tidak hanya kelompoknya saja tetapi juga individu didalamnya serta hubungan (inrelationship) yang terjadi didalamnya ..
· Individu
· Kelompok
· Inrelationship (hubungan) :
ü Antar masing – masing individu.
ü Antar kelompok.
PSIKOLOGI KELOMPOK mempelajari suatu komunitas atau kelompok lebih dalam atau lebih spesifik dibandingkan Psikologi Sosial ..
· Agrerat :Orang – orang yang memiliki karakteristik tertentu, tidak
saling mengenal ataupun berinteraksi.
Cth : Pengendara mobil dan pengendara motor yang sama – sama melakukan aktivitas berkendara saat berada di jalan raya.
· Audiens :Orang – orang yang melakukan hal yang sama disatu
waktu tidak saling mengenal dan kurang berinteraksi
Cth : Orang – orang yang sama berada didalam satu lift yang sama.
· Crowd :Orang – orang yang memiliki kedekatan secara fisik
yang berinteraksi terhadap suatu stimulus atau situasi umum.
Cth : Para penonton konser music favorit.
· Tim :Orang – orang yang berinteraksi secara teratur, memiliki
aktivitas atau tujuan tertentu.
Cth : Tim relawan untuk korban – korban banjir.
· Keluarga : Orang – orang yang diikat oleh hubungan kelahiran
atau ikatan hukum yang biasanya mereka menempati suatu tempat bersama – sama.
Cth : Keluarga tertentu
· Organisasi Formal : Orang – orang yang saling bekerja sama, berstruktur
jelas, dan memiliki tujuan yang sama.
Cth : Para karyawan yang bekerja di divisi tertentu di suatu kantor.
REFERENSI : Arishanti, Kiara Inata. 2005. Handout Psikologi Kelompok. Universitas Gunadarma : Depok
Langganan:
Postingan (Atom)